Peribahasa

sudah di depan mata
sudah dekat (hampir datang)
sudah dieban dihela pula
menderita berbagai-bagai kemalangan (kecelakaan dsb) terus-menerus
sudah diheban dihela pula
menderita berbagai kecelakaan terus-menerus
sudah dikecek , dikecong pula
dua kali tertipu
sudah gaharu cendana pula (sudah tahu bertanya pula)
pura-pura tidak tahu
sudah genap bilangannya
sudah sampai ajalnya
sudah jatuh ditimpa tangga
mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut
sudah kenyang makan kerak
sudah banyak pengalaman
sudah lulus maka hendak melantai
sudah celaka baru ingat
sudah makan, bismillah
suatu pekerjaan atau rundingan yg dilakukan terbalik, jadi tidak mengikuti aturan
sudah masuk angin
perihal suatu perkara yang sudah dicampuri orang lain sehingga tidak benar lagi
sudah mati kutu nya
sudah hilang kekuatannya; tidak berbuat apa-apa lagi; celah
sudah mengilang membajak pula
tidak henti-hentinya bekerja (menderita kesusahan dsb)
sudah panas berbaju pula
orang yang sedang dalam keadaan susah bertambah susah karena peristiwa yang menimpanya
sudah panjang langkahnya
sudah meninggal
sudah se asam segaramnya
sudah tidak ada celanya (tentang pekerjaan, perbuatan)
sudah seasam se garam nya
sudah baik benar (tidak ada celanya)
sudah tahu peria pahit
penyesalan yang sia-sia saja (sebab sudah tahu kurang baik, tetapi diperbuat juga)
sudah terantuk baru tengadah
sesudah merugi (menderita kecelakaan) baru sadar
sudah terantuk, baru tengadah
baru ingat sesudah merugi