Peribahasa

silap mata pecah kepala
kalau kurang waspada dalam suatu pekerjaanya akhirnya akan binasa
silap mata pecah kepala
kalau kurang penjagaan dalam suatu pekerjaan yang berbahaya, binasalah akhirnya
singkap daun ambil isi (buah)
(berkata) dengan terus terang
singkat diulas panjang dikerat
mana-mana yang kurang ditambah, sedangkan yang lebih dikurangi (yang kurang baik diperbaiki)
singkat tidak terluas, panjang tidak terkerat
tiap-tiap orang akan mati apabila telah sampai ajalnya
siput memuji buntut
memuji diri sendiri
sirih naik junjungan patah
baru hendak naik derajat kehidupannya sudah mendapat kesusahan
sirih pulang ke gagang
sudah pada tempatnya; kembali seperti semula
sokong membawa rebah
dikhianati atau dicelakai oleh teman sendiri
sokong membawa rebah
orang kepercayaan yang merusakkan sesuatu yang dipercayakan (diamanatkan) kepadanya
spt sebuah biji tersesat dl rumput
1 orang yg hina tidak kelihatan oleh orang; 2 sesuatu yg kecil
suarang ditagih, sekutu dibelah
harta milik bersama atau persekutuan dibagi sebagaimana mestinya apabila suami istri atau orang berekanan bercerai atau berpisah
suaranya seperti membelah betung
suaranya tidak enak pada pendengaran (karena terlalu kuat dsb)
sudah arang-arang hendak minyak pula
sesudah dicemarkan nama seseorang, hendak bermanis-manis pula kepada orang itu
sudah basah kehujanan
mendapat kemalangan ganda
sudah bertarah berdongkol pula
sesudah perkara yang satu dibereskan, timbul lagi perkara yang lain
sudah bertarah berdongkol pula
sesudah perkara yang satu dibereskan, timbul lagi perkara yang lain
sudah beruban baru berguam
dikatakan kepada orang tua yang tingkah lakunya seperti orang muda
sudah biasa makan kerak
sudah biasa mengalami kesukaran
sudah dapat gading bertuah , tanduk tiada berguna lagi
setelah mendapatkan yang lebih baik, yang kurang baik ditinggalkan